Kerinduang aldi mulai menghampiri pada sosok
kakak yang selama ini menemani, hari demi hari, waktu memisahkan kita ketika
kaka mulai melanjutkan study hanya sekali dalam setahun kita bertemu, kini
kerinduan mulai tak tertahan lagi, ketika mengingat waktu di mana kakak membela
sang adik dari tangisan yang tak kunjung behenti dari keusilan teman yang membuat
kakak beradik pulang dengan tangisan berirama bersama.
“Bu sebentar lagi bulan puasa kakak kapan
pulang ? Tanya aldi pada ibunya.
“Kurang tahu nak biasanya 1 hari sebelum hari
raya
“oh iya ya tahun kemarin juga seperti itu ya
sudah bu, aldi berangkat kemasjid dulu.
Aldi mulai menuju ke masjid al hikam dimana
aldi membiasakan dirinya berjamaah setiap maghribnya, tataletaknya tidak jauh
dari rumahnya hanya sekitar 30 memeter.
Setelah proses sholat maghrib berjamaah
selesai, aldi dan temannya-temannya berkumpul di sebelah masjid tepatnya di pos
kamling desa, canda tawa dalam setiap pembicaraan, tidak lepas dari sebuah
permainan yang tidak bisa mengukur waktu kapan dan dimana, dimana ada teman dan
posisi sama-sama membawa disitu mulai bermain tidak melihat bahwa kita baru
selesai sholat berjamaah. Kebiasaan anak kecil yang tidak lepas dari bermain
dan permainan, musim bermain kartu.
Ditengah keseruan permainan aldi membuka
pembahasan dengan teman-teman yang sedang asyik bermain, sedikit menggang
keseriusan teman-teman yang asyik bermain kartu.
“Hey rek, sebentar lagi bulan puasa kita
persiapan buat patrol yuk, ucap aldi membuka pembahasan.
Aldi merupakan anak yang selalu bersemangat
ketika bulan puasa tiba, aldi selalu saja mempelopori setiap rencana-rencana di
bulan puasa bersama temen-temannya salah satunya membuat dan mempersiapkan
peralatan patrol, selain itu aldi dikenal dengan anak yang selalu menghabiskan
waktu siangnya untuk membuat petasan besar, petasan yang di hasilkan dari obat
petasan-petasan kecil.kenakalan-kenakalan yang sepintas terlihat dari sosok
aldi.
“Oh iya bener tuch kata aldi, sebentar lagi
bulan puasa ayok kita persiapkan alat-alat patrolnya. Jawab candra lawan
bermain kartu aldi
Setelah merencanakan apa saja yang akan di
persiapkan untuk patrol, setiap anak sudah diberikan tugas masing-masing untuk
membuat peralatan-peralatan patrol. Suara adzan isya’ mulai berkumandang, aldi
dan teman-temannya membereskan segala bentuk permainan yang ada di pos, untuk
segera menuju ke masid menunaikan sholat isya’ berjamaah.
Sehari sebelum masuk ke bulan puasa, suasana
sudah mulai ramai dengan alunan petasan kecil , membuktikan bulan puasa sudah
akan tiba, aldi yang dikenal senang sekali bermian petasan sampai dikenal
dengan sebutan teroris kecil kini terlihat tak seperti biasanya, diam dan
merenung tak tahu sedang memikirkan apa dia, pikiran anak kecil yang tidak
mampu di tebak dengan muka yang tak biasa.
“Aldi, kamu kenapa tumben murung, biasanya
main ?
“tidak apa-apa ibu aku hanya menunggu kakak
datang, kata ibu 1 hari sebelum puasa
“oh menunggu kakakmu, iya biasanya 1 hari
sebelum puasa tapi tidak tahu ya kenapa tak seperti biasanya, mungkin kakak mu
masih belum menyelesaikan tugasnya, jadi jadwal pulangnya tertunda, sudah lebih
baik kamu main saja, kakakmu pasti datang, sabar, kamu merindukannya ya di,
awas ya nanti kalau bertengkar lagi. Kamu yang saya pondokkan.
Siang berganti malam malam pun hilang
tersinari matahari semalam yang sibuk dengan peralatan patrolnya kini tertidur
pulas tanpa sadar bahwa sudah pagi. Waktu menandakan pukul Sembilan pagi,
“aldi bangun, bangun di, buka, buka, buka sudah maghrib,
suara asing yang tak biasanya di dengar di
rumah kini membuat bingung, siapa ini menggangu istirahat saja.
Beberapa menit dari berhentinya suara, suara
terdengar kembali, mengganggu mata yang masih tak mampu dibuka karena terlalu
mengantuk.siapa sich ini
“aldi bangun, bangun di, buka, buka, buka sudah maghrib,
Aldi mulai kesal dengan suara yang kembali berbunyi,
seketika aldi mulai membuka mata, dan kaget dengan kedatangan seseorang yang
selama ini ditunggu-tunggu.
“Ehm kak debby saya kirain siapa, heheh, saya
masih ngantuk kak habis patrol semalam.
“ya sudah tidur lagi sana.
Rasa senang dan gembira kedatangan kakak yang
selama ini dirindukan, kakak yang selalu mengajarkan arti di balik sabar, sabar
dari amukan ayah.
Terbangun dari kasur yang dekat dengan
ramainya suara tv terlihat kakak sedang menikmati acara tv, mungkin dia rindu
akan tv yang setiap hari tak mampu di rasakan ketika berada di penjara suci,
suara kecil tawa terdengar dari mulut debby menikmati kelucuan-kelucuan acara
sebagai penghilang rasa suntuk dan sepi. Aldi tak menyianyiakan kesempatan ini
kapan lagi menggoda kak debby, di glitiknya ketiak debby dari belakang, debby
kaget dan berteriak, aaaaaaaaaaaaaaaah geli.
“ehm aldi bangun tidur, sudah iseng saja
“hehehe, habis kakak serius banget kayak
sedang menyaksikan pemakaman saja,
“gimana kabarmu aldi, ucap debby
“baik, kak , kakak sendiri gimana baik,
sehat.
“Alhamdulillah sehat dan tak terbebani dengan
kenakalan dan kemarahan ayah hahahha.
“ehm jadi seneng ya di penjara suci
(pesantren)
“ ya, banyak ilmu dan kemampuan yang saya
dapatkan di pondok dik salah satunya ini.
Kakak menunjukkan sedikit atraksi kecilnya
dirumah yaitu salto kearah belakang, wich keren. Kakak ternyata sudah lama ikut
pencak silat.
“Kak ajarin saya kak, saya pengen bisa juga.
“ok, nanti saya ajari tapi jangan tidur lagi
ya habis subuh, kita belajarnya waktu selesai subuh sambil jalan.
“ehm ngantuk kak gimana kalau sore aja. Aldi
mulai menawar jadwal yang diberikan kakaknya,
“tidak jadi belajar dech kalau tidak habis
subuh,
“ya sudah kak, ya tidak tidur lagi, tapi
janji ya diajari ya.
Aktifitas aldi mulai berbeda dari biasanya,
tak lagi disebukkan dengan bermain bersama teman-temannya yang sampai-sampai
lupa kapan waktu untuk pulang, kini aldi asyik dengan kakaknya yang telah lama
dirindukan yang jauh dari area permainan sekitar rumahnya, kini mulai dekat
sedekat sepasang sandal, aldi selalu ikut kemana kakaknya pergi, ibu dan ayah
merasa senang dan bangga melihat kakak beradik akur, yang biasanya aldi jarang
ke masjid selain maghrib kini aktif kemasjid 5 waktu mengikuti jejak kakaknya.
Ditengah-tengah memerankan diri sebagai
seorang kakak, debby tak pernah lupa memberikan pengajaran tentang pentingnya
mencintai allah swt, sebagai puncak cinta yang sederhana dan biasa.
memanfaatkan Ilmu yang selama ini di dapatkan dari penjara suci, sebagai
langkah memanfaatkan ilmu dari setiap apa yang dicari, debby mengajarkan arti
kesabaran, sabar dalam senantiasa cinta akan keberadaan, menerima setiap apa
yang diberikan tuhan tentang kondisi sebagai orang biasa dari keturunan yang
jauh dari kemewahan.
“Dik walaupun ayah kita tak mampu membelikan
kita sepeda, tak mampu membelikan tv baru untuk kita tak mampu memanjakan kita
dengan kemewahan, tapi mereka tetaplah orang tua kita yang patut kita cintai
melebihi cintanya kita terhadap permainan baru yang kita beli, lihat ayah dan
ibu tidak bosan untuk berdoa dan meminta kepada allah, itu bukan karena mereka
miskin tapi mereka mensyukuri apa yang diberikan oleh allah swt dengan tetap
adanya iman dan taqwa, sehingga kita sebagai anak selalu di rahmati dan
dilindungi oleh allah swt tanpa melihat status kemiskinan. Alhamdulillah. Rasa
syukur kita sebagai pengganti untuk mendoakan mereka berdua. Jangan nakal
adikku, banggakan mereka.
Haru seorang adik mendengarkan kata cerita
dari kakak yang datang tiba-tiba di nanti dengan kerinduan.
lanjut ke 11 Akhir Kenakalan
No comments:
Post a Comment
Terimakasih