Ilustrasi Cinta Design Tuhan 11 (Akhir Kenakalan )

Suara mobil berhenti di depan rumah, rasa penasaranku menggelitik sampai ke dasar kaki, aku berdiri dan berlari dari posisi nyaman menonton tv, oh ternyata paman fathur bersama istri dan anak angkatnya, kuhampiri satu persatu menjabat tangan dan menciumnya sebagai tanda penghormatan yang muda kepada yang lebih tua, paman fathur adalah adik ke 3 dari ayah, dia merantau ke kota malang tepatnya desa pakesaji, dia tinggal dengan istri dan anak angkatnya, dari lamanya akhir kebahagiaan di balik pernikahan paman dan istri tak kunjung di beri sang penerus peradaban di balik indahnya keluarga, sehingga memutuskan untuk mengangkat anak tiri, kehidupan paman jauh berbeda dengan ayah, paman terlihat lebih mampu dan berada dibandingkan ayah, allah memang adil dalam segala macam cara dalam memberikan keindahan disetiap kehidupan manusia, ayah diberkahi kehadiran 3 anak dengan tahapan ujian ekonomi yang menghampiri, pamam yang nyaman damai dalam segi ekonomi tapi allah tak datangkan kebahagian lewat datangnya insan pelengkap hati keluarga yaitu anak.
Kedatangan paman hanyalah sebatas silaturrahmi aktifitas rutin setiap bulan, menghempaskan rasa dekat dan damai dalam ikatan keluarga yang rukun dan saling bekerjasama.
“Assalamualaikum, ucap salam dari paman fathur
“Waalaikumsalam, masuk paman.
“Gimana kabarmu aldi sehat
“Sehat paman
Ibu keluar dari dapur, berhenti sejekak dari aktifitas memasak hanya untuk bersalaman dan menyambut tamu yang telah datang.
“Oh dik father, sudah lama sampai, maaf biasa masih belum selesai masak.
“Oh tidak papa mbak, teruskan saja masaknya.
Ibu masuk kembali ke dapur melanjutkan, menyelesaikan aktifitas memasaknya yang tinggal sedikit lagi selesai, di dampingi istri paman yang ingin membantu ibu menyelesaikan masakannnya, serambi berbincang-bincang dan bercerita.
Paman fathur ijin pamit sebentar untuk kepasar dan mengajak anak tirinya, aku yang tadi menemani anaknya kembali ke aktifitas sebelumnya nonton tv. Ibu dan istri paman masih asyik didapur berbincang dan bercerita sambil menyelesaikan masakan yang akan dihidangkan untuk kami.
“Mbak, kemana kak hari, belum terlihat dari datangnya kami.
“Oh dia lagi ada urusan dia pasar untuk setor barang ke h.dori, mungkin nanti fathur bertemu dia di sana.
H.dori merupakan bos dari toko barang-barang  yang selama ini ayah perdagangkan, rekan kerjasama dari pekerjaan ayah selama ini, dan paman juga termasuk bagian dari orang yang bekerjamasa kepadanya.
Aldi masih asyik menonton tv, yang tak terihat bosan dengan acara televisi yang ditontonnya, ibu yang masih belum selesai memasak, berbincang-bincang dengan isttri paman seolah-olah kegiatan memasaknya hanya sebatas penghantar perbincangannya saja sehingga masih nyaman dengan wangi-wangi bumbu masakan ibu. Di sela-sela perbincangan ibu memanggilku.ada apakah ibu memanggilku, mungkin ibu akan menyuruhku beli garam atau gula. Tapi ternyata tidak ibu memanggilku hanya untuk menyampaikan bahwa ijlal akan mondok, ijlal anaknya paman fathur mau mondok, sontak kaget dari mulut aldi, menanyakan kebenarannya.
“Wich keren bener mbak, ijlal mau mondok, mondok dimana, emang ada pondok buat anak kecil”.tanya aldi pada ibu ijlal.
“Iya, mau di pondok kan di malang bululawang pesantren mamba’unnur tempat mas heril putra dan putri paman ayah kamu mondok.
“oh wah seru donk mondok”
aldi yang selama ini membayangkan begitu indahnya suasana pondok yang dikelililingi banyaknya teman dari berbagai kota, aktifitas yang seru dan mengasikkan, yang selama ini terbayang dari sebatas cerita sang kakak aldi, debby.
“Bu, saya pengen di pondokkan juga, seperti dik ijlal.ya ya ya.
“ehm jangan,  pasti kamu tak betah dan tak nayaman merasakan kejauhan dari pelukan ibu” jawab sang ibu membalas keinginan aldi, dalam hati ibu ingin sebenarnya memondokkan aldi, tapi uang masuk pesantren tidaklah sedikit banyak kebutuhan untuk masuk ke pesantren tidak lagi harus menjenguk dan menyiapkan uang jajan. Kakaknya saja lama tak dikunjungi masih mikir bagaimana membayar dan melunasi kekurang uang yang belum terbayarkan, kini aldi mulai berkeinginan , terlalu tiba-tiba dan tak ada persiapan.
“jangan nak, sudah kurang sebentar lagi, sekolah kamu di MI (madrasah ibtidaiyah) nanti saja ketika sudah lulus baru ke pesantren seperti kakakmu.
“tidak bu, saya pengen mondok sekarang aja seperti ijlal, menemani ijlal yang tidak ada temannya ibu” jawab aldi memaksa untuk tetap mondok.
“ya sudahlah saya tanyakan dan bicarakan nanti sama ayahmu.
Waktu terlihat mulai semakin menempati jam sore perbincangan-perbincangan sudah tak terbaca lagi arah pembahasannya, hanya sekilas terdengar bahwa ibu mengiyakan keinginan aldi mondok, ketika istri paman meminta untuk mengijinkan aldi menemani ijlan anaknya. Urusan keuangan pertamanya akan dibantu olehnya, ibu dan ayah ijlal.
Beberapa menit kemudian paman memohon ijin untuk pulang disertai dengan berjabatan tangan dan disusul oleh istri dan anaknya, sekilas paman menyampaikan kepada aldi “persiapkan semuanya ya di lusa sudah mulai harus berangkat ke pondok.
“iya paman.
 Paman dan keluarnya sudah masuk kemobil dan mulai menjauh dari rumah mengencangkan gas mobil terlihat ingin segera sampai kehalaman rumah yang setengah hari ditinggalkan,
Ibu dan ayah masuk ke kamar memikirkan dan melanjutkan perbincangan  yang masih bingung atas kemauan aldi yang tidak bisa lagi di rayu dan ditawar, keinginan kuat aldi untuk mondok membuat ibu dan ayah kesulitan untuk mempersiapkan segala macam yang dibutuhkan salah satunya perizinan pindah sekolah dari kepala sekolah, tingkah laku aldi yang semakin hari semakin membuat tidak nyaman ayah dan ibunya tapi apalah berdayanya orang tua yang telah diamanahkan seorang anak yang terkadang membahagiakan dan menyakitkan oleh tuhan, inilah bukti tanggung jawab orang tua di mata tuhan sebesar apapun masalah tetap di hadapi sebagai bukti tuhan mencintai dan dicintai.  Terimakasih ya allah swt kau masih memberikan kemudahan di setiap permasalahan yang kau beri, kami yakin hikmah dan kebahagianmu selalu menghampiri kami, panjatan doa yang selalu tak henti-henti dari mulut dua insan yang selalu mengetuk pintu hati tuhan dengan lantunan doa disetiap sujudnya membuktikan teguhnya iman dan taqwa.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih