Liburan sekolah semester satu telah tiba,
kebiasaan para anak-anak menyiapkan permainan untuk melengkapi liburan sekolah,
pagi siang di habiskan dengan bermain tanpa memabawa buku dan pulpen seperti biasanya
di lakukan diruang kelas, yang ada hanyalah kelereng dan bola. Waktu masih
musim-musimnya bermain kelereng permainan anak-anak yang mungkin sampai saat
ini ada. Disaat semua teman menyiapkan kelerengnya termasuk aldi, 3 teman
bermain aldi mengajak untuk bermain di salah satu rumah yang biasanya dijadikan
tempat bermain kelereng, karena halamannya luas dan pas untuk dijadikan
landasan permainan kelereng, sebut saja rumah rojik.
“aldi yuk kita main di rumah mas rojik aja
gimana. Ucap fais teman aldi
“ya sudah ayok, gimana candra
“kalau saya di mana aja ayok, sudah siap
banyak kan kalian kelerengnya
Candra merupakan teman sedesa aldi jarak umur
beda satu tahun dibawah aldi, candra di kenal gesit dalam permainan bolanya dan
tangkas bermain kelerengnya jarak jauhpun mampu di tembaknya sampai-sampai
persediaan selalu habis ketika sudah duel dengan dirinya. Yang awalnya
mendominasi permainan ternyata habis di akhir permainan karena ke cerdikan
candra dalam bermain.
Selama permaianan berjalan aldi hanya 2 kali
memenangkan permaianan selebihnya candra, fais hanya sekali menang, dan mifta yang
notabenenya anak baru, hanya sebatas menyaksiakan permaianan kita bertiga.
Setelah persediaan kelereng sudah habis, aldi memutuskan untuk berhenti dan
mengajak berganti permaianan.
“Kita main bola yuk rek
“main di mana di, jawab fais
“main di tk (taman kanak-kanak) baru sebelah
masjid, halamannya enak buat main, bisa lah buat street soccer (film sepak bola
jalananan yang selalu kita perbincangkan dan saksikan)
“ok ayok, jawab semua rekan-rekannya.
Permainan sudah dimulai hanya empat orang
yang bermain tanpa adanya penjaga gawang hanya sebatas gawang seukuran 1 meter
kaki anak-anak. Beberapa menit kemudian datanglah seorang penajaga tk, sebut
saja sodik.
“Hey pulang, pulang jangan main disini sambil
melempar pasir dari jarak kejauhan.
Kami kaget seketika bingung mau lewat mana
jalan arah pulang, serambi mengambil baju yang di buka dan sandal yang
terpasang menjadi tiang batas permainan,
tanpa berfikir panjang ketika baju sudah di tangan dan sandal terpakai kita
lari sekecang-kecang menerobos jalan buntu yang hanya mampu di lewati dengan
naik dan loncat.
“Uch, sudah aman, ucap aldi di sebelah masjid,
sambil berbaring mengambil nafas.
“iya, aman, jawab 3 temannya (fais,candra,mifta)
“saya sedikit sebal nich pada orang itu siapa
sich dia, seenaknya sendiri mengusir dengan cara melempari pasir, mengusir
dengan baik-baik kan bisa.
“itu pak sodik aldi, penjaga tk.
“oh tapi tetep saja cara mengusirnya bikin
saya sebal.
Beberapa menit kemudian ketika rasa capek
sudah sedikit reda dari lari ketakutan , aldi mempunya inisiatif nakal yang
sedikit bertentangan dari rekan-rekannya. Aldi mengajak untuk kembali ke TK dan
hasilnya apa yang terjadi.
“Aldi apa yang akan kamu lakukan aldi, ungkap
candra menanyakan kepada aldi
“sudah diam saja dan ikuti saya.
Ternyata aldi mulai melempari dan memasukkan
batu kedalam ruangan-ruangan kelas tk yang baru jadi.
“Ayoo rek serang, serang balik perlakuan yang
kurang baik bapak itu.
“tapi bukan gini caranya aldi
Wajah polos teman-temannya seolah-olah tidak
mengerti harus seperti yang akan diperbuat yang ada ikut serta mengikuti
tingkah aldi yang menyerang tk dengan batu-batu bangunan tk dan memasukkan
kayu-kayu yang berada di sekitar halaman tk kedalam kelas, sampai tidak tahu
seperti apa rupa di dalam kelas yang dipenuhi serakan batu dan kayu-kayu.
Tiba-tiba bapak sodik datang dan melihat
kejadian yang telah diperbuat oleh ke empat anak-anak.
Kita yang mengetahui kedatangannya langsung
lari kencang dan bersembunyi di rumah masing-masing.
Melihat kondisi sudah aman aldi mulai tenang
dan bersantai di depan tv sambil nonton tv.
Tiba-tiba beberapa menit kemudian, disaat ibu
sedang berada di luar menyapu halaman rumah, bapak sodik menanyakan anaknya,
dalam hati aldi aduch kok tahu kalau saya anaknya. Beberapa lama perbincangan
yang dilakukan ibu dan bapak sodik yang terlihat aldi dari dalam pintu rumah.
Kemudian ibu masuk, dan melemparkan sapunya, kondisi rumah sepi tidak ada
siapa-siapa, ayah sedang bekerja paman sedang keluar bersama istrinya, tinggal
saya dan ibu.
“Ya allah, aldi apa yang kamu perbuat ,
teriakkan ibu memanggilku
“aku mulai ketakutan, haduch apa yang akan
terjadi ini ibu sunggu terlihat marah besar.
Dicarilah saya yang bersembunyi didalam
selimut tempat tidur ibu dan ayah, di tariklah selimut ibu dan dibuanglah
kearah luar.
“Kamu mempermalukan ibumu aldi depan banyak
orang, jangan kebangetan kamu aldi nakalnya, itu sekolahan deket dimana ayahmu
dikenal baik sebagai imam di masjid itu. Masyaallah aldi, sambil menarik dan
mengangkat kaki aldi dari bawah keatas di banting-banting layaknya guling dan
batal, sambil tak henti-hentinya ibu meneteskan air mata melihat tingkah laku
anaknya.
“maafkan aldi ibu, aldi janji tidak
mengulangi lagi, dengan tangis takut dan sakit melihat kemarahan ibunya yang
biasa terlihat lembut dan sabar tapi hari ini terlihat ganas dan menakutkankan.
Setelah sejam berlalu kejadian sore tadi,
setelah sholat maghrib ibu menghampiri aldi.
“maafkan ibumu ya nak telah memperlakukanmu
seperti bantal dan guling, ibumu kesal dengan kenakalanmu karena ini sudah
mempermalukan ayahmu didepan penjaga sekolah, dan tidak tahu bagai mana cara
meminta maaf ketika nanti pihak sekolah meminta ganti rugi, tahu sendiri nak
ayahmu tidak punya banyak uang, saya sedih dan kasihan sama ayahmu nak, makanya
itu saya memberikan pembelajaran besar kepadamu agar tidak mengulangi lagi
perbuatan yangn kurang baik seperti itu, maafkan ibu ya nak, jadikan
pembelajaran buat kedepannya jadilah anak yang baik dan tidak nakal lagi.
Sambil memeluk aldi
“iya bu aldi berjanji.maafkan aldi bu.lanjut ke 10 Datangnya cinta sang kakak dari penjara suci
No comments:
Post a Comment
Terimakasih