Ilustrasi Cinta Design Tuhan 9 (Cinta di balik kemarahan Sang Ibu)

Liburan sekolah semester satu telah tiba, kebiasaan para anak-anak menyiapkan permainan untuk melengkapi liburan sekolah, pagi siang di habiskan dengan bermain tanpa memabawa buku dan pulpen seperti biasanya di lakukan diruang kelas, yang ada hanyalah kelereng dan bola. Waktu masih musim-musimnya bermain kelereng permainan anak-anak yang mungkin sampai saat ini ada. Disaat semua teman menyiapkan kelerengnya termasuk aldi, 3 teman bermain aldi mengajak untuk bermain di salah satu rumah yang biasanya dijadikan tempat bermain kelereng, karena halamannya luas dan pas untuk dijadikan landasan permainan kelereng, sebut saja rumah rojik.
“aldi yuk kita main di rumah mas rojik aja gimana. Ucap fais teman aldi
“ya sudah ayok, gimana candra
“kalau saya di mana aja ayok, sudah siap banyak kan kalian kelerengnya
Candra merupakan teman sedesa aldi jarak umur beda satu tahun dibawah aldi, candra di kenal gesit dalam permainan bolanya dan tangkas bermain kelerengnya jarak jauhpun mampu di tembaknya sampai-sampai persediaan selalu habis ketika sudah duel dengan dirinya. Yang awalnya mendominasi permainan ternyata habis di akhir permainan karena ke cerdikan candra dalam bermain.
Selama permaianan berjalan aldi hanya 2 kali memenangkan permaianan selebihnya candra, fais hanya sekali menang, dan mifta yang notabenenya anak baru, hanya sebatas menyaksiakan permaianan kita bertiga. Setelah persediaan kelereng sudah habis, aldi memutuskan untuk berhenti dan mengajak berganti permaianan.
“Kita main bola yuk rek
“main di mana di, jawab fais
“main di tk (taman kanak-kanak) baru sebelah masjid, halamannya enak buat main, bisa lah buat street soccer (film sepak bola jalananan yang selalu kita perbincangkan dan saksikan)
“ok ayok, jawab semua rekan-rekannya.
Permainan sudah dimulai hanya empat orang yang bermain tanpa adanya penjaga gawang hanya sebatas gawang seukuran 1 meter kaki anak-anak. Beberapa menit kemudian datanglah seorang penajaga tk, sebut saja sodik.
“Hey pulang, pulang jangan main disini sambil melempar pasir dari jarak kejauhan.
Kami kaget seketika bingung mau lewat mana jalan arah pulang, serambi mengambil baju yang di buka dan sandal yang terpasang  menjadi tiang batas permainan, tanpa berfikir panjang ketika baju sudah di tangan dan sandal terpakai kita lari sekecang-kecang menerobos jalan buntu yang hanya mampu di lewati dengan naik dan loncat.
“Uch, sudah aman, ucap aldi di sebelah masjid, sambil berbaring mengambil nafas.
“iya, aman, jawab 3 temannya (fais,candra,mifta)
“saya sedikit sebal nich pada orang itu siapa sich dia, seenaknya sendiri mengusir dengan cara melempari pasir, mengusir dengan baik-baik kan bisa.
“itu pak sodik aldi, penjaga tk.
“oh tapi tetep saja cara mengusirnya bikin saya sebal.
Beberapa menit kemudian ketika rasa capek sudah sedikit reda dari lari ketakutan , aldi mempunya inisiatif nakal yang sedikit bertentangan dari rekan-rekannya. Aldi mengajak untuk kembali ke TK dan hasilnya apa yang terjadi.
“Aldi apa yang akan kamu lakukan aldi, ungkap candra menanyakan kepada aldi
“sudah diam saja dan ikuti saya.
Ternyata aldi mulai melempari dan memasukkan batu kedalam ruangan-ruangan kelas tk yang baru jadi.
“Ayoo rek serang, serang balik perlakuan yang kurang baik bapak itu.
“tapi bukan gini caranya aldi
Wajah polos teman-temannya seolah-olah tidak mengerti harus seperti yang akan diperbuat yang ada ikut serta mengikuti tingkah aldi yang menyerang tk dengan batu-batu bangunan tk dan memasukkan kayu-kayu yang berada di sekitar halaman tk kedalam kelas, sampai tidak tahu seperti apa rupa di dalam kelas yang dipenuhi serakan batu dan kayu-kayu.
Tiba-tiba bapak sodik datang dan melihat kejadian yang telah diperbuat oleh ke empat anak-anak.
Kita yang mengetahui kedatangannya langsung lari kencang dan bersembunyi di rumah masing-masing.
Melihat kondisi sudah aman aldi mulai tenang dan bersantai di depan tv sambil nonton tv.
Tiba-tiba beberapa menit kemudian, disaat ibu sedang berada di luar menyapu halaman rumah, bapak sodik menanyakan anaknya, dalam hati aldi aduch kok tahu kalau saya anaknya. Beberapa lama perbincangan yang dilakukan ibu dan bapak sodik yang terlihat aldi dari dalam pintu rumah. Kemudian ibu masuk, dan melemparkan sapunya, kondisi rumah sepi tidak ada siapa-siapa, ayah sedang bekerja paman sedang keluar bersama istrinya, tinggal saya dan ibu.
“Ya allah, aldi apa yang kamu perbuat , teriakkan ibu memanggilku
“aku mulai ketakutan, haduch apa yang akan terjadi ini ibu sunggu terlihat marah besar.
Dicarilah saya yang bersembunyi didalam selimut tempat tidur ibu dan ayah, di tariklah selimut ibu dan dibuanglah kearah luar.
“Kamu mempermalukan ibumu aldi depan banyak orang, jangan kebangetan kamu aldi nakalnya, itu sekolahan deket dimana ayahmu dikenal baik sebagai imam di masjid itu. Masyaallah aldi, sambil menarik dan mengangkat kaki aldi dari bawah keatas di banting-banting layaknya guling dan batal, sambil tak henti-hentinya ibu meneteskan air mata melihat tingkah laku anaknya.
“maafkan aldi ibu, aldi janji tidak mengulangi lagi, dengan tangis takut dan sakit melihat kemarahan ibunya yang biasa terlihat lembut dan sabar tapi hari ini terlihat ganas dan menakutkankan.
Setelah sejam berlalu kejadian sore tadi, setelah sholat maghrib ibu menghampiri aldi.
“maafkan ibumu ya nak telah memperlakukanmu seperti bantal dan guling, ibumu kesal dengan kenakalanmu karena ini sudah mempermalukan ayahmu didepan penjaga sekolah, dan tidak tahu bagai mana cara meminta maaf ketika nanti pihak sekolah meminta ganti rugi, tahu sendiri nak ayahmu tidak punya banyak uang, saya sedih dan kasihan sama ayahmu nak, makanya itu saya memberikan pembelajaran besar kepadamu agar tidak mengulangi lagi perbuatan yangn kurang baik seperti itu, maafkan ibu ya nak, jadikan pembelajaran buat kedepannya jadilah anak yang baik dan tidak nakal lagi. Sambil memeluk aldi
“iya bu aldi berjanji.maafkan aldi bu.

lanjut ke 10 Datangnya cinta sang kakak dari penjara suci

No comments:

Post a Comment

Terimakasih