
“Nak, bangun bangun sekolah sudah jam 6.00
pagi, ucap seorang ayah
“ehm masih ngantuk, aldi bergemuruh kecil
dengan tetap terlelap tidur dan tak ingin bangun
“aldi bangun waktunya sekolah, bangun nak
bangun
Beberapa kemudian, waktu menandakan pukul
7.30 waktu dimana sudah terlalu mepet untuk menyiapkan segala macam persiapan
sekolah, mandi, ganti baju, makan dan pasang sepatu.
“bangun nak udah jam 7.30 sudah waktunya
berangkat
“ hah. Langsung aldi berangkat kekamar mandi
untuk mandi dan menyiapkan segala macam untuk berangkat sekolah.setelah selesai
semua dan sudah rapi aldi mulai pergi.
“Assalamualaikum, ucap dari seorang anak
kecil yang sudah mulai bertambah umur tak terasa sudah menginjak kelas 4. Salam
tangan ayah dan tangan ibu.
“Waalaikumsalam, hati hati nak belajar yang
rajin dan jangan bermain-main kotor.
“jangan terburu-buru hati-hati makanya kalau
disuruh bangun bangun kalau udah mepet seperti ini kan jadi tergesa-gesa. Ucap
ayah mengingatkan aldi
“siap bu, siap yah, aldi mulai berdiri dari
tempat pasang sepatunya dan merapihkan posisi tasnya kemudian keluar dari rumah
untuk berangkat kesekolah.
Suasana halaman sekolah mulai ramai, siswa
mulai berdatangan dari arah selatan timur barat dan utara, seperti biasa
setelah tas telah diposisikan di tempat bangku dimana aldi duduk aldi keluar
lagi untuk sebentar bermain bersama kawan-kawannya.
Teeeeeeeeeet, Teeeeeeeeeeeeet, Teeeeeeeeeet,
suara bel sekolah berbunyi tiga kali menandakan waktu masuk kelas, aldi dan
kawan kawan mulai dalam posisi baris didepan kelas yang dikomandoi oleh teman
kita yang paling cantik dan paling pintar di kelas yang sudah sekian tahun
menjabat sebagai ketua kelas tapi sayangnya galak, jutek tapi di situ yang
membuat aldi tertarik pada sosok wanita cantik ini sebut saja namanya ika.
Setelah baris kerapihan masuk kelas selesai
masuklah semua siswa ke kelas dan menempati bangku masing-masing.
Suara ramai di kelas menandakan guru masih
belum masuk kelas, ada yang menyanyi ada yang bercerita tentang apa yang
kemarin mereka tonton ada yang sedang belajar dan ada juga yang sedang membaca
al qur’an, masyaallah sesuatu aktifitas yang tidak biasa di kerjakan oleh
seumuran seperti siswa kelas 5 sd ini membaca al qur’an siapa kah dia kita
lihat perjalanan kisah ini.
Aldi merupakan siswa yang di kenal suka
bermain tidak bisa diam ketika di kelas ada saja yang di kerjakan dari lempar
kertas ketemannya, memasang penghapus diatas pintu ketika ada temannya yang
ijin keluar, permasalahan yang biasa di hadapi aldi di waktu sd pernah sekali
di pukul sampai hampir menangis karena meledek temannya dengan memanggil nama
ayahnya dan membuat nangis temannya karena terjatuhi penghapus yang di pasang
di atas pintu, tapi aldi di balik sisi nakalnya aldi di kenal sebagai siswa
yang bagus dalam pembelajaran agama dan seni pernah sekali mendapatkan juara 2
lomba kaligrafi tingkat kelas. Oh ya sampai lupa belum menceritakan siapa di
balik siswa yang membiasakan diri membaca al qur’an setiap pagi.
Dia adalah wanita paling cantik menurut
banyak teman di kelasnya dan wanita paling pintar, karena tidak pernah tidak
juara kelas setiap semesternya siapa lagi kalau bukan ika, ika nur ayu zulfa
nengrum nama lengkapnya, ika merupakan wanita dari kalangan orang terpandang
dari keluarga yang cukup dalam segi materi dan dilingkuang keluarga yang
mempunyai pesantren. Ika dikenal sebagai wanita yang tegas sampai-sampai tidak
ada yang berani melawan dia ketika membuat masalah di kelas padahal mereka
laki-laki, karena setiap ada masalah ika selalu melaporkan ke guru sehingga
tidak ada yang berani untuk membantah ketua kelas yang paling tegas ini.
Waktu menandakan jam 9.00 pagi
teeeeeeeeeeeet, teeeeeeeeeeeet
bel terdengar berbunyi dua kali menandakan
waktu istirahat. Para siswa merapihkan buku-bukunya dan bergegas keluar kelas
dan memulai aktifitas bermain diwaktu istirahat, ada yang bermain bola, membeli
makanan ringan dan ada yang bermain lompat tali karet, aktifitas permainan
anak-anak yang tidak asing sampai
sekarang ini.
Lingkungan sekolah ramai dengan aktifitas
bermain siswa dan ramainya penjual kaki lima sebagai hidangan ringan para
siswa, keseruan mulai terjadi ketika pertandingan sepak bola antara kelas 4 dan
5, para siswa per kelas menonton keseruan permainan bola ini sampai-sampai
kelas 5 dan kelas 4 mempunyai supporter yang tidak kalah meriahnya seperti di
stadion ketika laga piala dunia. Siswi perkelas merupakan supporter dari tim
yang bertanding ini. Dan ternyata ketua kelas kita kelas 4 menyaksikan dan
bersuara seru mendukung timnya, siapa lagi kalau bukan ika sicantik dan
sipintar ini.
“Ayoo ayo kelas empat hari ini kita harus
menang, suara teriakan siswi kelas 4 mendukung timnya.
Setelah beberapa menit jalannya pertandingan
dan skor masih 0-0 tidak ada yang mendominasi dalam permainan ini, kemudian
bunyi bel.
Teeeeeeeeeet, Teeeeeeeeeeet, pertanda waktu
istirahat sudah habis, sehingga kami memutuskan untuk berhenti bermain dan
kembali kekelas dengan skor imbang 0-0 tidak ada yang menang dan tidak ada yang
kalah.
Suasana kelas mulai ramai kembali, bercanda
dan bercerita di sela menunggu guru mata pelaharan seni-budaya datang.
Sambil menunggu datangnya guru aldi
membiasakan diri untuk menggambar, ketika buku gambar diambilnya dari dalam
tasnya kemudian mencari cari pencil dan penghapusnya, setelah dapat ternyata
pencil aldi dalam kondisi patah tak berujung, sehingga aldi menunda untuk
menggambar dan berkeliling ke bangku-bangku temannya untuk meminjam rautan
pencil (alat pemotong pencil)
“Pinjam rautannyanya fir, ungkap aldi kepada
wafir teman perempuan di kelasnya,
“Iya bentar saya carikan dulu, langsung di
kembalikan ya. Jangan sampai hilang
Kemudian aldi keluar dari kelas menuju ke
tempat sampah yang berada di depan kelasnya dan tak disangka-sangka ternya ada
siswi yang sedang merauti pencilnya juga dan itu ika, siswi yang selama ini
diperhatikan oleh aldi, rasa gugup dan malu antara takut dan berani, tetapi
aldi mencoba menghiraukan perasaannya dan memberanikan diri untuk membuka
perbincangan.
“Ika sedang apa disini, ucap dalam nada kecil
aldi membuka perbincangan
“Aldi gimana sich sudah tahu saya sedang merauti
pencil, masih di tanyakan.
“Hehe ya sapa tahu lagi buang sampah atau
lagi main di luar mencari suasana damai tanpa keramaian teman-teman di dalam
kelas.
“Tidak saya hanya keluar untuk merauti
pencil.
“Oh sama saya juga
“Iya aldi tadi permainan bola kamu bagus,
sayangnya kamu tidak memasukkan bola dengan cepat sampai bel berbunyi
mendahului waktu permainan berakhir.
“Hehe ya susah terlalu besar lawannya hehe
mungkin besok pertandingan akan kita menangkan dari kegagalan kali ini. Terima
kasih atas supportnya. Hehhe
“Biasa aja saya hanya sekilas melihat dan
mendukung tadi karena saya ada perlu mencari buku di perpustakaan.
“Hem, ok hehe, oh iya ika ada yang ingin saya
ungkapkan sebenarnya, posisi merauti mulai di dilama-lamakan sampai-samapai
pencil yang sebenarnya panjang mulai memendek karena terlalu banyak yang
diraut.tapi dengan cara apalagi rasa grogi dalam hati ini di lemahkan.
“Buruan mau bilang apa aldi cepat saya sudah
selesai meraut pencil saya, ungkap ika kepada aldi
“Iya ika sebenarnya saya itu, apa ya gimana
ya susah untuk mengatakan hehe.
“Ah ya sudahlah saya sudah selesai ini, saya
balik kekelas duluan ya aldi
“Ih sebentar ika
“Aduch aldi apalagi
“Sebenarnya saya suka sama ika
“Oh Cuma bilang itu aja makasih aldi sudah
suka sama ika, tapi ika tidak suka aldi maaf ya..saya balik dulu ya aldi.
Aldi mulai terdiam dan sedikit menurunkan
wajahnya antara rasa malu dan sedih mungkin memang hal yang aneh yang dilakukan
aldi, memeberanikan diri untuk mengungkapkan kata-kata yang belum sewajarnya di
ucapkan, mungkin ini factor film jinni oh jinni yang di tonton semalam, sejak
kejadian inilah aldi yang biasa pemberani menjadi lebih malu untuk mendekati
perempuan dan awal di mana aldi memendam rasa suka kepada seorang wanita yang
ia sukai. Sebuah kelucuan yang terjadi antara cinta ataukah lawakan sederhana
anak-anak kecil jaman dulu yang tidak disengaja karena mungkin ini hal yang
menjadi kewajaran dari rasa seorang laki-laki terhadap perempuan tetapi semakin
hari semakin dewasa ini hal ini seperti bukanlah hal yang menjadi bahan lelucon
melainkan kebiasaan yang kurang baik yang dijadikan alternative untuk menghibur
diri padahal seumuran mereka belum pantas untuk mengilustrasikan perasaan cinta
dengan menjalin sebuah hubungan atas nama cinta. Perlu adanya bimbingan dan
pengawasan orangtua, jangan di ulangi.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih