Kak mau main apa hari ini, ungkapan dari seorang adik kepada debby di pagi hari
dimana aktifitas tidak lagi dalam kesibukan belajar karena hari ini adalah hari
minggu dimana semua teman-teman mencari aktifitas untuk bermain bersama dari
lari pagi sampai bermain bola sampai sore tetapi hari ini berbeda karena
musimnya bermain layang-layang permainan yang paling menyenangkan sampai tidak
mementingkan pukul berapa akan pulang.
Setelah beberapa jam kemudian menandakan
pukul 11.00 aldi mengajak pulang debby untuk mengehentikan permainannya.
"Kak debby pulang yuk saya laper nich ?"
"Kak debby pulang yuk saya laper nich ?"
"sebentar ini masih sambitan sama kak
herman"
"Ok cepetan ya saya sudah lapar"
Keseruan antara debby dan herman temennya
dalam pertandingan sepintas tanpa adanya hadiah bagi pemenangnya melainkan
hiburan semata.
Layang-layang debby mulai mendominasi di
posisi bawah untuk mensambit arah bawah layang-layang herman dan akhirnya Herman tidak mau tinggal diam, seketika
herman mengarahkan layang-layangannya kearah bawah sehingga 2 layang-layang
sudah dalam posisi benang menyilang jika salah satu menarik akan terputuslah
dengan cepat layang-layanganya, tapi mereka tidak gegabah sama sama mencari
peluang untuk tidak gegabah menarik layang-layangnya melainkan sama-sama mengulurkan benangnya
sampai-sampai posisi layang-layang sangat tinggi mereka berpikir jika salah satu kalah layang-layanganya pasti
akan terbang tinggi dan tak mampu di ambil kembali.
Ya sudah mereka mulai pasrah dan mulai gregetan
dengan posisi yang saling ulur dan ulur sampai panjang, herman yang terkenal
tarikannya kencang tidak mau tinggal diem dan sedikit emosi dan
akhirnya, herman mengencangkan tarikannya. Das Das kemudian terputus salah satu
layanganya.
Aldi mulai bergemuruh dengan suara yang
kecang.
"yah yah yah udah bisa ketebak pasti
kalah yasudah kak ayo kita pulang, cepat aku sudah lapar"
"Ya bentar ini masih gulung benangnya."
"Ya sudah saya duluan saya ketalang duluaan, saya tunggu di sana.
"Ya, hati-hati, tunggu saya. Jangan
menyebrang talang duluan sebelum ada saya."
Aldi menghiraukan nasihat dari debby kemudian
langsung tancap ke talang, sesampainya ketalang aldi menunggu debby.
Talang merupakan tempat mengalirnya air
sungai di atas sungai yang bentuknya seperti pipa tetapi terbelah yang terbuat
dari besi berukuran lebar 1 meter cukup untuk bermain dan berselucur di
dalamnya.
Dari lamanya menunggu dan tak kuat akan
panasnya matahari di siang hari, aldi yang tidak sabar menunggu memutuskan
untuk mandi di talang sambil menunggu debby. aldi mulai bermain air di talang,
beberapa saat kemudian debby datang.
"loch malah mandi katanya lapar ?
"Kakak sich kelamaan ya udah mandi dulu,
ayo kak mandi dulu, udah tidak lapar nich ntar aja makannya."
"ya sudah ayo (menaruh
layang-layangannya kemudian melepaskan bajunya)."
Kemudian mereka mandi bersama di aliran air di pipa besi. Sepanjang permainan air mereka terjaldilah insiden yang tidak di sangka-sangka yang datang dari iniseatif sang adik.
Kemudian mereka mandi bersama di aliran air di pipa besi. Sepanjang permainan air mereka terjaldilah insiden yang tidak di sangka-sangka yang datang dari iniseatif sang adik.
Aldi, "kak coba kakak tembok airnya hadang
airnya agar air semakin banyak setingga tembukan tubuh kakak, jangan dilepaskan
sebelum air tinggi saya mau berenang di dalamnya."
Debby, "ok"
Air mulai naik sedikit demi sedikit sampai
–sampai debby tak tahan untuk menahan airnya,
Debby, "di cepetan mandi saya tidak kuat
menahannya"
Aldi. "Iya kak sebentar"
tanpa di fikirkan apa yang akan terjaldi
tiba-tiba aldi naik di sela – sela besi di mana itu di gunakan untuk banyak
orang melintasi talang itu untuk menuju ke sebrang, kemudian aldi melompat dari
atas.
Tieng jlup jlup suara hentakan besi dan
masuknya aldi kedalam air yang di tahan oleh kakaknya debby dalam posisi
berenang di atasnya, tak terbanyang oleh kakaknya suara apa barusan.
Seketika aldi berdiri dengan posisi tangan di
kepalanya debby sontak kaget ketika melihat adiknya bercucuran darah yang
begitu banyak menutupi wajah putih adiknya aldi.
Debby mulai bingung dan ketakutan apa yang
harus dilakukan antara pulang dan membereskan darah yang bercucuran di muka adiknya,
tanpa piker panjang debby memutuskan untuk bergegas untuk pulang dan
menghiraukan barang yang tadi ia bawa. Di gendonglah adiknya untuk menuju
kerumah yang tidak jauh dari talang yang posisinya bersebelahan dengan talang.
Sampai kerumah ibu terkejut melihat aldi yang
bercucuran darah.
Ibu, "Aduh nak tu kenapa, kenapa adikmu bi,"
Debby, "itu bu itu bu anu (debby bingung tak
kuat mau berbicara apa kepada ibunya) anu adik waktu mandi di talang terbentur
besi talang bu."
Ibu, "aduh nak kamu sudah di ingatkan jangan
main-main di talang lagi apa lagi di waktu bedu’ (dzukur) seperti ini banyak
setannya nak. Kalau sudah gini sapa yang sakit. Kamu juga bi sebagai kakak tidak
mengerti-mengerti juga kalau tidak boleh main ya jangan main, ini dampaknya adik
mu terbentur besi dan tidak cukup untuk di obati di sini, ini sudah parah dan
harus di bawa kerumah sakit.
Debby, terdiam dan sedih. (didalam hatinya kenapa selalu kakak yang di
salahkan padahal adik yang tidak hati-hati)
Ibu, "ya sudah aldi jangan nangis debby
panggil ayah kamu di masjid belum pulang dari tadi."
Debby, "iya bu…"
Diperjalanan menuju masjid debby mulai
ketakutan karena pasti seperti biasanya selalu di marahi dan di salahkan ketika
ada kejadian pada adiknya.
Debby, ya sudahlah itu hal yang sudah biasa
yang terpenting sekarang adik tidak kenapa-kenapa dan cepat di bawa kerumah
sakit untuk di periksa dan di jahit luka yang ada di kepalanya.
Sesampai kemasjid debby melihat ayahnya yang
sedang berdzikir dan kemudian menyampaikan kejadian yang terjadi.
Ternyata diluar fikiran debby, ayahnya tidak
memarahi tapi langsung bergegas menuju pulang kerumah untuk melihat kondisi
sebenarnya aldi.
Sesampai kerumah ayah sedikit bergemuruh
dengan nada rendah sambil ganti baju untuk bersegera ke rumah sakit.
Ayah, "ya allah nak-nak kenapa selalu ada kejadian
yang tidak baik seperti ini, kalau di bilangin didengarkan."
Rumah dalam kondisi hening dan tanpa suara
semuanya, aldi yang posisi tadi menangis sudah mulai diam, ibu tidak berbicara
apa-apa yang ada meratapi aldi yang tergeletak lemas dengan memegang kepalanya
yang masih bercucuran darah meski ditutup kapas dan hansaplas, debby terdiam
antara takut dan sedih.
Ayah,"ibu ayo kita berangkat gendong aldi, dan kamu debby jangan kemana-mana jangan
main-main terus, jaga rumah."
Debby, "iya yah."
Sebuah kejadian yang tidak disangka-sangka
yang terjadi di siang hari ini canda tawa dihentikan dengan tangisan seorang adik
yang bercucuran darah. Ungkapan kemarahan seorang ayah dan ibu pada kakak yang
tidak tahu apa salahnya. Disini kesabaran seorang kakak terlihat bahwa bukan
persoalan bagai mana saling menyalahkan kenakalan adik melainkan tetap
memberikan tanggung jawab sebagai kakak untuk kesembuhan adik yang berawal dari
kenakalannya sendiri.
Disinilah akhir dari perjumpaan kakak dan adik
yang selama ini ketika dirumah, debby yang tidak terlepas dari kemarahan ayah
yang berawal dari ketidak sengajaan dan kenakalan-kenakalan adik yang diperbuat.
Karena esok harinya kakak bergegas untuk mulai melanjutkan sekolahnya tepatnya
mondok di salah satu pesantren di Madura tepatnya di pesantren al amien
prenduan sumenep. Tempat di mana paman atau adik ibu di pesantrenkan dan dekat
dari tempat tinggal nenek dan jauh dari tempat tinggal kita purwosari.
Lanjut ke 5 Hari Kebagaian
No comments:
Post a Comment
Terimakasih