Ilustrasi Cinta Design Tuhan 3 (Cinta di balik kemarahan Ayah)

Waktu menandakan pukul 12.00 di mana debby pulang dari sekolah, sesampai dirumah debby langsung bergegas ke kamar untuk berganti baju dari seragam sekolah ke baju bermain, setelah selesai semua, debby mulai mengambil sandal dan langsung berlari tapi tidak jauh dari jarak pintu ayah memanggil.
"bi mau kemana sudah sholat dzuhur ?"
"sudah pak taldi di masjid berjamaah sama teman-teman sekolah"
"sudah makan ?"
"belum yah nanti aja saya main dulu?"
"ah kebiasaan ini nanti main-main lupa sama makan sudah makan dulu?"
"ya yah, sambil muka muram dan berjalan menuju dapur."
Di perjalanan menuju dapur seperti biasa selalu melihat ibu masih mengaji di samping dapur, dengan suara merdu dan agak serak-serak basah dengan nada yang masih kental maduranya.
Debby," Bu ikan apa hari ini ?"
Ibu, "Biasa bi ikan tongkol sama tempe sama jangan kelor"
Kemudian debby bergegas mengambil piring dan langsung mengambil nasi dan ibu melanjutkan mengaji.
Setelah selesai makan dan menaruh piring ketempat cucian debby langsung kembali ke tujuan pertamanya yaitu bermain.
Sebelum keluar bermain debby sempat memainkan mobil-mobilan adiknya aldi yang baru kemarin di belikan oleh ayahnya dari perjuangan menangis selama 2 hari agar di belikan mainan mobil-mobilan, bersilang beberapa jam karena terlalu asyik bermain dengan mobil-mobilan adiknya seketika roda mobil mainan aldi patah.
Suasana menjadi panas dingin antara takut dan bingung debby mencari cara agar tidak ketahuan kalau mobil mainan adiknya patah, sebelum mencari cara agar tidak ketahuan ternyata aldi sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa mobil-mobilannya patah. 
"Ah ahhhhhhhha hahhhhha mobilku rusak ahhh hemmmm"Aldi menangis
Ayah dari posisi sibuk mempersiapkan buku pelanggannya di kamar kemudian keluar menghampiri suara tangisan aldi,,
Ayah. "Aldi kenapa nangis ?"
Aldi. "Ehmmmmmmmm mobilku rusak. Kak bebi yang rusakin."
Ayah. "Bi kamu apain mobil-mobilannya adikmu kok bias patah gini ?"
Debby. "Gak diapa-apain yah patah sendiri (dengan suara pelan dan takut)"
Ayah. "Kamu ini kebiasaan gak ada barang yang awet gimana mau di belikan barang-barang bagus kalau di rusakin."
Debby. (diam dan sedih, padahal selama ini tidak pernah meminta apa-apa )
Ketika suasana hening dan tidak ada lagi suara tangis dan suara marah ayah, ayah mulai bergegas untuk berangkat berdagang. Suara motor dinyalakan  untuk memanaskan motornya (Yamaha cripton) kemudian berangkatlah ke desa untuk mengunjungi pelanggan-pelanggan dagangannya tepatnya di ba’da sholat asyar karena ayah masih menyempatkan mengimami sholat berjamaah bersama keluarga.
Tiba tiba ibu menghampiri kamar debby yang di saat itu debby sedang berdiam diri dan aldi asyik bermain dengan mainannya, rasa kesal mungkin ada di benak debby tapi inilah yang membedakan dari sosok kakak aldi yang sabar dan pendiam yang membuat hati ibu ketika itu terasa di banjiri dengan kesedihan melihat kondisi debby yang diam setelah di marahi.
Ibu. Bi yang sabar ya ayah kamu memang gitu sudah biasa jangan di ambil hati, jangan marah sama ayah kamu karena ayah kamu marah itu demi kebaikan kamu, agar selalu hati-hati ketika bermain. Untung masih mobilnya yang lecet kalau kamu yang lecet gimana rugi dua kali mobilnya rusak kamunya sakit. Sabar ya bi. Ayah kamu itu marah  sama debby karena dia cinta sama debby.

Semarah-marahnya seorang ayah ada pesan moral dalam pendidikan anak. Karena orangtua adalah guru di setiap kebaikan anak.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih