Ilustrasi Cinta Design Tuhan 12 (Ibu,ayah meneteskan air mata 1 )

Keindahan malam yang membuat suasana terlihat sunyi dan sepi terkesan dengan keindahan bintang bintang dan sinar bulan, pergantian jam sudah semakin dekat  dengan waktu bepergian aldi yang akan berpisah sementara di penjara suci, penjara yang dikelili orang-orang yang khaus akan ilmu dan kebaikan akhlak yang mengelilingi laksana tumbuhan yang mekar dan wangi, inilah bukti keagungan tuhan dalam mempersiapkan generasi penerbar agama yang abadi, agama islam. Tepat pukul Sembilan malam rumah mulai sepi, suara suara tv sudah tidak terdengan lagi dari kamar ibu dan ayah, pertanda aldi sudah tertidur.
Yah, ibu masih memikirkan dan membayangkan keadaan yang akan terjadi ketika aldi jauh dari kita, yah saya tahu aldi itu tidak seperti kakaknya dan lebih aktif  dari kakaknya meskipun aldi selalu mengacewakan kita disetiap tingkah lakunya tapi saya tidak tega yah, melihat aldi tinggal sendirian di pondok, ayah tega aldi yang masih berumur Sembilan tahun sudah akan berpisah dengan kita.ungkap rena ibu aldi
Sudah bu jangan fikirkan hal itu, kita percayakan sama allah swt ini semua atas kemauan dia, kita doakan saja dia baik-baik saja di pondok saya yakin dia pasti betah di pondok, dan menjadi lebih baik dan tidak nakal seperti biasanya lagi bu, ibu banyak berdoa saja untuk kebaikan anak kita, sudah bu sudah malam kita tidur saja, saya sudah lelah dari tadi pagi mempersipakan segala macam kebutuhan aldi termasuk administrasi perpindahan abi.
***
Perisiapan mulai persiapan sudah di persiapkan, segala perlatan kebutuhan aldi sudah siap dan terbungkus rapi di dalam tas dan kardusnya, di sempatkan di cek kembali agar tidak tertinggal 1 barang kebutuhan aldi selama di pondok, peralatan sekolah dan pakain segala perlengkapan mandi.
Waktu menunjukkan pukul jam 8.00 pagi waktu di mana perjanjian akan berangkat kepesantren tapi sampai jam 8.00 paman tak kunjung datang menjemput kami di purwosari, hari dan rena  bingung takut terjadi apa-apa pada paman dan keluarga, hari ingin menelpon tapi tidak mempunyai hp sebagai sarana komunikasi sehingga memutuskan untuk pergi kewartel untuk menghubungi paman fathur untuk menanyakan keberadaannya, Jarak antara wartel dengan sekitar 500m.
Sesampai ke wartel heri langsung mengubungi fathur, tapi sudah beberapa kali di hubungi tapi tidak diangkat, heri sedikit mulai gelisah, ada apa ini dengan fathur telpon saya tidak di angkat-angkat semoga tidak terjadi apa-apa dengan fathur, heri diam sejenak dan mulai mencoba menghubungi setelah dua kali menghubungi akhirnya diangkat.
“Assalamualaikum, kamu dimana fathur kenapa tidak diangkat-angkat, kamu ada masalah di perjalanan ?” Tanya heri ayah aldi.
“Maaf kak, hp saya ada di mobil sedangkan saya diluar sedang melihat mobil saya yang sedang di perbaiki, sedikit ada masalah pada mesin mobil.” Jawab fathur
“oh, ya sudah kalau gitu kirain kenapa-kenapa, ya sudah saya tunggu dirumah.
“ya kak, kemungkinan sekitar 30 menit lagi saya sampai kesana, assalamualaikum.
“waalaikumsalam
Sudah satu jam menunggu, paman fathur dan keluarga akhirnya tiba, suara mobil paman terdengar dari dalam rumah, aldi yang sudah tidak sabar untuk segera sampai ke pondok, berlari keluar rumah untuk menjumpai pamannya yang sudah tiba menjemput aldi dan keluarga untuk bersama-sama berangkat menuju pondok di malang, bululawang tepatnya Pondok Pesantren Mamba’unnur
Setelah sedikit perbincangan dari datangnya paman kerumah, kemudian paman dan ayah memutuskan untuk mensegerakan untuk berangkat menuju pesantren.
Perjalanan demi perjalanan dilewati,menuju arah malang bululawang, ketika sudah mendekati pondok, paman sedikit membuka perbincangan di dalam mobil kepada aldi dan berpesan kepada aldi.
“Aldi, gimana sudah siap berpisah sama ayah dan ibu kamu ?”
“Siap paman, insyaallah siap, saya mondok kan untuk belajar biyar tambah pinter
“Alhamdulillah ya sudah, saya titip ijlal ya dia masih kecil lebih kecil dari kamu jadi, di jaga ya. Adiknya,
“iya paman, insyaallah.
Seketika melihat lingkungan yang menarik dan berbeda dengan dirumah purwosari, di sekitar lingkungan sebelum masuk kepesantren jaraknya sekitar 500m ada sebuah bendungan sungai yang terlihat seperti kolam renang dan banyak sekali orang dan anak-anak bermain dan mandi disana.
“Wich keren enak nich bisa mandi disini, sahut aldi seketika melihat sungai
“Ya, aldi biasanya santri kalau air di pondok sedang dikuras sering mandi disini dengan persetujuan ustad atau pembimbingnya.” Jawab paman fathur
“oh, gitu ya paman, asyik bisa mandi nich hehe,,
Ibu, ayah paman tersenyum melihat kegembiraan aldi. Suasana mobil terasa tegang tidak seperti biasa ibu dan ayah yang biasa suka berbicara terlihat diam dan hanya memperhatikan tingkah laku aldi, Alhamdulillah sudah sampai di pondok yang di tuju plang besar di depan pintu masuk pesantren terlihat tulisan besar sekali, SELAMAT DATANG DI PONDOK PESANTREN MAMBA’UNNUR BULULAWANG MALANG.  Pertanda sudah memasuki lingkungan pondok.
***
Setelah sampai ke pondok kemudian paman fathur mengajak kita semua untuk langsung mengarah ke dalem ke kediaman ibunyai dan pak kyai, untuk segera meminta ijin dan sekaligus mendaftar dan melengkapi segala macam adminstrasi registrasi, di sela-sela perbincangan kedua orangtua aldi dan ijlal, aldi mengajak ijal untuk melihat kondisi yang ada di pondok ini sambil menunggu perbincangan ayah dan ibu selesai sebelum meninggalkannya.
Suasana pondok sangatlah khas tidak seperti yang biasanya kita lihat, setiap sudut pandang yang kita pandangi tidak lepas dari seorang santri yang mengaji dan membaca buku, suasana yang di ramaikan dengan kekuatan pencarian ilmu, tapi ada juga yang bermain bola di halaman depan masjid, halaman yang memang selalu digunakan para santri untuk bermain bola, aldi sungguh senang melihat suasana seperti, tapi setelah semua ruangan telah di lihat oleh aldi, dari kamar,masjid,halaman bermain,kamar mandi, aldi mulai kaget dan tidak menyanggupi untuk melanjutkan memondok karena tidak sama seperti bayangan selama ini tentang pondok, yang fasilitasnya mewah, kamarnya bagus dan lain sebagainya, pondok ini cukup sederhana jauh dari gedung-gedung dan fasilitas mewah, aldi terlihat merenung, tidak bersemangat seperti awal berkeinginan untuk mondok, dan berangkat menuju pondok, aldi langsung berlari diikuti ijlal yang kaget melihat kondisi aldi yang tiba-tiba tidak bersemangat lagi untuk mondok. Aldi duduk di depan rumah pak kyai dan ibunya menunggu keluarnya ayah dan ibunya.
Pintu terbuka ibu dan ayah serta paman fathur dan istrinya bepamitan ke bunyai dan pak kyai, seketika mengagetkan mereka semua termasuk pak kyai dan ibunyai, aldi berlari memeluk ibunya dan menangis meronta-meronta seperti sedang merasakan kesakitan di bagian tubuhnya.
“ehhmm,,,ibu, saya tidak mau mondok ibu, saya pengen pulang saja tidak mau mondok ibu,,,ibu ayo pulang, ayo pulang bu, yah ayo buruan pulang, saya tidak mau mondok saya pengen sama ibu dan ayah saja di rumah.
Ibu terdiam dan bingung mau mengatakan apa kepada aldi, selain menetaskan air mata dan memeluknya.
“Ibu ayo pulang bu, saya tidak mau mondok”.
Ibu masih dalam posisi memeluk aldi dan masih meneteskan air mata melihat tangisan aldi, ayah aldi kemudian menghampiri aldi, yang sudah tidak kuat menahan melihat kondisi aldi yang masih menangis.
“Aldi, sudah jangan menangis lagi, ya, ini semua kan kemauan aldi untuk mondok, katanya pengen seperti kak deby, walaupun ayah dan ibu jauh sama aldi, ayah sama ibu tetap sayang sama aldi, tetap jengukin aldi, tetap bawakan makanan dan mainan kesukaan aldi, jangan menangis lagi ya aldi.
Aldi mulai berhenti menangis, setelah masuk ke ruang kamar di mana aldi tinggal meletakkan segala macam peralatan aldi di almari yang sudah di sediakan, ibu dan ayah berbincang-bincang dengan pembimbing kamar sekaligus menitipkan aldi sebelum pamit pulang, waktu sudah menunjukkan jam 5 sore dan sudah mendekati waktu sholat maghrib, ibu dan ayah serta paman beserta istri ijin untuk pamit pulang, ayah,ibu menyiumi kening aldi dan berpesan “yang semangat ya aldi belajarnya dan jangan nakal”.

 ibu, dan ayah terlihat meneteskan air mata tak tega meninggalkan aldi yang masih kecil, untuk merasakan pembelajaran di dalam penjara suci “pondok”. 

No comments:

Post a Comment

Terimakasih