Keindahan malam yang membuat suasana terlihat
sunyi dan sepi terkesan dengan keindahan bintang bintang dan sinar bulan,
pergantian jam sudah semakin dekat
dengan waktu bepergian aldi yang akan berpisah sementara di penjara
suci, penjara yang dikelili orang-orang yang khaus akan ilmu dan kebaikan
akhlak yang mengelilingi laksana tumbuhan yang mekar dan wangi, inilah bukti
keagungan tuhan dalam mempersiapkan generasi penerbar agama yang abadi, agama
islam. Tepat pukul Sembilan malam rumah mulai sepi, suara suara tv sudah tidak
terdengan lagi dari kamar ibu dan ayah, pertanda aldi sudah tertidur.
Yah, ibu masih memikirkan dan membayangkan
keadaan yang akan terjadi ketika aldi jauh dari kita, yah saya tahu aldi itu
tidak seperti kakaknya dan lebih aktif
dari kakaknya meskipun aldi selalu mengacewakan kita disetiap tingkah
lakunya tapi saya tidak tega yah, melihat aldi tinggal sendirian di pondok,
ayah tega aldi yang masih berumur Sembilan tahun sudah akan berpisah dengan
kita.ungkap rena ibu aldi
Sudah bu jangan fikirkan hal itu, kita
percayakan sama allah swt ini semua atas kemauan dia, kita doakan saja dia
baik-baik saja di pondok saya yakin dia pasti betah di pondok, dan menjadi
lebih baik dan tidak nakal seperti biasanya lagi bu, ibu banyak berdoa saja
untuk kebaikan anak kita, sudah bu sudah malam kita tidur saja, saya sudah
lelah dari tadi pagi mempersipakan segala macam kebutuhan aldi termasuk
administrasi perpindahan abi.
***
Perisiapan mulai persiapan sudah di persiapkan,
segala perlatan kebutuhan aldi sudah siap dan terbungkus rapi di dalam tas dan
kardusnya, di sempatkan di cek kembali agar tidak tertinggal 1 barang kebutuhan
aldi selama di pondok, peralatan sekolah dan pakain segala perlengkapan mandi.
Waktu menunjukkan pukul jam 8.00 pagi waktu di
mana perjanjian akan berangkat kepesantren tapi sampai jam 8.00 paman tak
kunjung datang menjemput kami di purwosari, hari dan rena bingung takut terjadi apa-apa pada paman dan
keluarga, hari ingin menelpon tapi tidak mempunyai hp sebagai sarana komunikasi
sehingga memutuskan untuk pergi kewartel untuk menghubungi paman fathur untuk
menanyakan keberadaannya, Jarak antara wartel dengan sekitar 500m.
Sesampai ke wartel heri langsung mengubungi
fathur, tapi sudah beberapa kali di hubungi tapi tidak diangkat, heri sedikit
mulai gelisah, ada apa ini dengan fathur telpon saya tidak di angkat-angkat
semoga tidak terjadi apa-apa dengan fathur, heri diam sejenak dan mulai mencoba
menghubungi setelah dua kali menghubungi akhirnya diangkat.
“Assalamualaikum, kamu dimana fathur kenapa
tidak diangkat-angkat, kamu ada masalah di perjalanan ?” Tanya heri ayah aldi.
“Maaf kak, hp saya ada di mobil sedangkan saya
diluar sedang melihat mobil saya yang sedang di perbaiki, sedikit ada masalah
pada mesin mobil.” Jawab fathur
“oh, ya sudah kalau gitu kirain kenapa-kenapa,
ya sudah saya tunggu dirumah.
“ya kak, kemungkinan sekitar 30 menit lagi saya
sampai kesana, assalamualaikum.
“waalaikumsalam
Sudah satu jam menunggu, paman fathur dan
keluarga akhirnya tiba, suara mobil paman terdengar dari dalam rumah, aldi yang
sudah tidak sabar untuk segera sampai ke pondok, berlari keluar rumah untuk
menjumpai pamannya yang sudah tiba menjemput aldi dan keluarga untuk
bersama-sama berangkat menuju pondok di malang, bululawang tepatnya Pondok
Pesantren Mamba’unnur
Setelah sedikit perbincangan dari datangnya
paman kerumah, kemudian paman dan ayah memutuskan untuk mensegerakan untuk
berangkat menuju pesantren.
Perjalanan demi perjalanan dilewati,menuju arah
malang bululawang, ketika sudah mendekati pondok, paman sedikit membuka
perbincangan di dalam mobil kepada aldi dan berpesan kepada aldi.
“Aldi, gimana sudah siap berpisah sama ayah dan
ibu kamu ?”
“Siap paman, insyaallah siap, saya mondok kan
untuk belajar biyar tambah pinter
“Alhamdulillah ya sudah, saya titip ijlal ya
dia masih kecil lebih kecil dari kamu jadi, di jaga ya. Adiknya,
“iya paman, insyaallah.
Seketika melihat lingkungan yang menarik dan
berbeda dengan dirumah purwosari, di sekitar lingkungan sebelum masuk kepesantren
jaraknya sekitar 500m ada sebuah bendungan sungai yang terlihat seperti kolam
renang dan banyak sekali orang dan anak-anak bermain dan mandi disana.
“Wich keren enak nich bisa mandi disini, sahut
aldi seketika melihat sungai
“Ya, aldi biasanya santri kalau air di pondok
sedang dikuras sering mandi disini dengan persetujuan ustad atau
pembimbingnya.” Jawab paman fathur
“oh, gitu ya paman, asyik bisa mandi nich
hehe,,
Ibu, ayah paman tersenyum melihat kegembiraan
aldi. Suasana mobil terasa tegang tidak seperti biasa ibu dan ayah yang biasa
suka berbicara terlihat diam dan hanya memperhatikan tingkah laku aldi,
Alhamdulillah sudah sampai di pondok yang di tuju plang besar di depan pintu
masuk pesantren terlihat tulisan besar sekali, SELAMAT DATANG DI PONDOK
PESANTREN MAMBA’UNNUR BULULAWANG MALANG.
Pertanda sudah memasuki lingkungan pondok.
***
Setelah sampai ke pondok
kemudian paman fathur mengajak kita semua untuk langsung mengarah ke dalem ke
kediaman ibunyai dan pak kyai, untuk segera meminta ijin dan sekaligus
mendaftar dan melengkapi segala macam adminstrasi registrasi, di sela-sela perbincangan
kedua orangtua aldi dan ijlal, aldi mengajak ijal untuk melihat kondisi yang
ada di pondok ini sambil menunggu perbincangan ayah dan ibu selesai sebelum
meninggalkannya.
Suasana pondok sangatlah
khas tidak seperti yang biasanya kita lihat, setiap sudut pandang yang kita
pandangi tidak lepas dari seorang santri yang mengaji dan membaca buku, suasana
yang di ramaikan dengan kekuatan pencarian ilmu, tapi ada juga yang bermain
bola di halaman depan masjid, halaman yang memang selalu digunakan para santri
untuk bermain bola, aldi sungguh senang melihat suasana seperti, tapi setelah
semua ruangan telah di lihat oleh aldi, dari kamar,masjid,halaman bermain,kamar
mandi, aldi mulai kaget dan tidak menyanggupi untuk melanjutkan memondok karena
tidak sama seperti bayangan selama ini tentang pondok, yang fasilitasnya mewah,
kamarnya bagus dan lain sebagainya, pondok ini cukup sederhana jauh dari
gedung-gedung dan fasilitas mewah, aldi terlihat merenung, tidak bersemangat
seperti awal berkeinginan untuk mondok, dan berangkat menuju pondok, aldi
langsung berlari diikuti ijlal yang kaget melihat kondisi aldi yang tiba-tiba
tidak bersemangat lagi untuk mondok. Aldi duduk di depan rumah pak kyai dan
ibunya menunggu keluarnya ayah dan ibunya.
Pintu terbuka ibu dan ayah
serta paman fathur dan istrinya bepamitan ke bunyai dan pak kyai, seketika mengagetkan
mereka semua termasuk pak kyai dan ibunyai, aldi berlari memeluk ibunya dan
menangis meronta-meronta seperti sedang merasakan kesakitan di bagian tubuhnya.
“ehhmm,,,ibu, saya tidak
mau mondok ibu, saya pengen pulang saja tidak mau mondok ibu,,,ibu ayo pulang,
ayo pulang bu, yah ayo buruan pulang, saya tidak mau mondok saya pengen sama
ibu dan ayah saja di rumah.
Ibu terdiam dan bingung
mau mengatakan apa kepada aldi, selain menetaskan air mata dan memeluknya.
“Ibu ayo pulang bu, saya
tidak mau mondok”.
Ibu masih dalam posisi
memeluk aldi dan masih meneteskan air mata melihat tangisan aldi, ayah aldi
kemudian menghampiri aldi, yang sudah tidak kuat menahan melihat kondisi aldi
yang masih menangis.
“Aldi, sudah jangan
menangis lagi, ya, ini semua kan kemauan aldi untuk mondok, katanya pengen
seperti kak deby, walaupun ayah dan ibu jauh sama aldi, ayah sama ibu tetap
sayang sama aldi, tetap jengukin aldi, tetap bawakan makanan dan mainan
kesukaan aldi, jangan menangis lagi ya aldi.
Aldi mulai berhenti
menangis, setelah masuk ke ruang kamar di mana aldi tinggal meletakkan segala
macam peralatan aldi di almari yang sudah di sediakan, ibu dan ayah
berbincang-bincang dengan pembimbing kamar sekaligus menitipkan aldi sebelum
pamit pulang, waktu sudah menunjukkan jam 5 sore dan sudah mendekati waktu
sholat maghrib, ibu dan ayah serta paman beserta istri ijin untuk pamit pulang,
ayah,ibu menyiumi kening aldi dan berpesan “yang semangat ya aldi belajarnya
dan jangan nakal”.
ibu, dan ayah terlihat meneteskan air mata tak
tega meninggalkan aldi yang masih kecil, untuk merasakan pembelajaran di dalam
penjara suci “pondok”.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih